Sop Penerimaan Barang Dari Supplier – SOP penerimaan barang berfungsi sebagai pedoman pada saat penerimaan barang untuk memastikan barang yang diterima sesuai dengan pesanan yang dilakukan. Dalam SOP penerimaan barang ini, bagian penerimaan barang diberi tanggung jawab menerima barang dengan fungsi memantau seluruh barang yang dipesan oleh perusahaan. Memastikan dan memverifikasi kualitas dan kuantitas seluruh pembelian barang yang akan menjadi milik perusahaan.

Berdasarkan diagram proses penerimaan barang selanjutnya dibuat prosedur atau SOP penerimaan barang, diagram proses pembelian dan SOP pembelian kredit dan SOP pembelian tunai. Dari sini terlihat bahwa apapun metode pembayarannya, barang yang dibeli harus melalui receiver atau bagian penerima sebelum didistribusikan kepada pengguna atau disimpan di gudang.

Sop Penerimaan Barang Dari Supplier

Sop Penerimaan Barang Dari Supplier

Proses penerimaan atau SOP ini dibuat sebagai pedoman agar berhasil menyelesaikan proses penerimaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebagaimana kita ketahui, barang-barang yang dicakup dalam SOP merupakan bagian dari Sistem Informasi Akuntansi. Dan ancaman terhadap sistem informasi akuntansi dapat diminimalkan dengan penerapan pengendalian internal. Mulai saat ini SOP penerimaan mempunyai fungsi untuk memantau lebih lanjut penerimaan barang.

Sop Penerimaan Barang Helper

SOP penerimaan menunjukkan batasan tanggung jawab bagian penerimaan yang bertugas memeriksa setiap barang yang dipesan atau dibeli. Jika tanggung jawabnya terbatas pada memastikan kesesuaian barang yang dibeli atau dipesan, jika tidak sesuai, penerima barang tidak boleh mengambil keputusan untuk menerima barang sebelum menerima konfirmasi dari bagian pembelian.

Umumnya perusahaan menggunakan sistem pencatatan perolehan barang dagangan dan persediaan dimana data-data yang diterima dihasilkan dari formulir pesanan pembelian. Oleh karena itu, secara sistematis, data yang muncul pada resi barang sesuai dengan pesanan. Jika tidak, departemen penerimaan barang bertanggung jawab untuk memverifikasi dan mengkonfirmasi ketidaksesuaian.

Pertama-tama perlu dipahami dengan baik proses atau SOP penerimaan barang, formulir yang akan digunakan dan siapa saja yang akan terlibat dalam pelaksanaan proses penerimaan tersebut, khususnya:

Dalam beberapa sistem, dimungkinkan untuk membuat tanda terima berdasarkan sebagian PO. Artinya jika barang yang diterima hanya sebagian atau kurang dari jumlah yang dipesan berdasarkan PO, maka PO tersebut akan dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan jumlah barang yang dikirim. Sedangkan sisa barang yang belum terkirim akan menyebabkan sebagian PO lainnya tetap berstatus Open atau transaksi tidak ditutup. Tandanya masih ada stock untuk dikirim dari supplier.

Sop Penerimaan Barang

Proses penerimaan atau SOP ini bentuknya mirip dengan SOP yang telah kita bahas sebelumnya, yaitu terdiri dari 3 bagian yang memberikan informasi sebagai berikut:

Kolom persetujuan dan penulisan menginformasikan kepada pimpinan yang berwenang di bagian keuangan dan akuntansi pada saat menerbitkan SOP. SOP Penerimaan Barang dengan menampilkan informasi yang diterbitkan baik SOP baru, perubahan/perubahan atau bahkan pembatalan SOP.

Ini adalah bagian utama dari SOP Penerimaan Barang, bagian ini memberikan informasi rinci tentang tujuan pembuatan SOP, definisi, dokumen yang digunakan, prosedur rinci dan dokumen terlampir.

Sop Penerimaan Barang Dari Supplier

Pesanan barang dagangan dikirim tidak hanya oleh departemen gudang dan penyimpanan, tetapi juga oleh departemen lain yang memiliki permintaan peralatan, perbekalan, atau kebutuhan pendukung operasional. Oleh karena itu ruang lingkup SOP Penerima harus diketahui dan dipahami baik oleh Penerima maupun departemen lain yang akan menerima pesanan dari departemen pembelian.

B. Sop Gdg 001 Prosedur Penerimaan Barang

Setiap pesanan pembelian akan diteruskan ke bagian pembelian, kemudian bagian pembelian akan meneruskan pemesanan ke supplier dengan cara membayar secara kredit atau pembelian secara tunai. Oleh karena itu, setiap barang yang dibeli atau dikirim oleh supplier harus melewati bagian penerimaan untuk dilakukan pemeriksaan guna memastikan kualitas dan kuantitas barang.

Proses ini harus diketahui dengan jelas agar tidak terjadi kolusi atau penyalahgunaan. Oleh karena itu, perlu menghubungi seluruh departemen terkait dan berkepentingan untuk mengetahui dan memahami SOP penerimaan barang tersebut. Sosialisasi ini memerlukan waktu karena cakupannya cukup luas.

Secara umum, sejak selesai dan dilaksanakan, jangka waktunya adalah 14 hari. Periode ini akan digunakan sebagai periode untuk membiasakan diri dengan prosedur. Jadi kami berharap proses penerimaannya terus berjalan dan berjalan dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *